Senin, 03 Desember 2012

Cara Merangking Menggunakan MS.Excel

Merangking dengan MS.Excel


Untuk menentukan ranking setiap siswa kita dapat menggunakan fungsi RANK, adapun bentuk umum fungsi RANK  sebagai berikut.
 =RANK(number,ref,order)
  • number, adalah nilai yang akan dijadikan dasar rangking. Untuk contoh kasus diatas sel dari Nilai Rata-Rata yang menjadi dasar untuk perankingan (sel L3)
  • ref, berupa range yang diabsolutkan dari kolom yang menjadi dasar merangking (range $L$3:$L$12)
  • Order, bersifat opsional. Jika tidak dicantumkan maka dianggap bernilai 0. Parameter ini hanya mengijinkan nilai 0 dan 1. Jika diberi nilai 0, maka rangking dalam bentuk descending yaitu nilai tertinggi menjadi rangking 1.  Jila diberi nilai 1, maka rangking dalam bentuk ascending yaitu nilai terendah menjadi rangking 1. untuk kasus ini parameter order dapat diabaikan atau diberi 0.
Sehinga rumus untuk rangking dapat ditulis sebagai berikut:
=RANK(L3;$L$3:$L$12)
Parameter ketiga (order) dapat tidak ditulis jika bernilai 0.

Contoh :

1. Buka file excel nilai siswa 2. Letakkan kursor pada cell rangking seperti contoh gambar berikut



3. Ketik =RANK(
4. Klik Cell nilai siswa yang akan di ranking



5. Ketik pembatas statment-nya (bisa , atau ;  tergantung settingan komputer) dalam gambar berikut menggunakan ;

6.  Blok seluruh nilai siswa dari siswa pertama sampai siswa terakhir di kelas tersebut, contoh pada gambar

7. Tekan tombol F4 yang ada pada keyboard, sehingga range yang telah kita blok tadi menjadi ABSOLUT dan ditandai dengan simbol $ pada cell-cellnya.

8. Ketik pembatas statment-nya, sebagaimana point 5.
9. Ketik angka 0 (nol) agar nilai siswa yang tinggi menjadi peringkat 1 (satu) dan seterusnya. (nilai 1 (satu) untuk kebalikannya).

10. Ketik kurung tutup dan tekan tombol enter.
 11. Klik dan Tarik cell rangking siswa pertama sampai ke siswa terakhir dalam satu kelas tersebut.






Penggunaan Fungsi Statistika

Fungsi statistik di dalam MS.Excel :

Perhitungan Statistik Microsoft Excel : Suatu data dalam program Microsoft Excel dapat diolah dengan fungsi tertentu, salah satunya adalah fungsi statistik. Fungsi statistik yang paling sering digunakan untuk mengolah data adalah SUM, AVERAGE, MAX, MIN, dan Count Numbers. Kelima fungsi ini biasa disebut dengan fungsi Autosum.
Secara mudah, fungsi-fungsi Autosum dapat diaktifkan melalui tombol Autosum yang terdapat pada grup Editing ribbon Home atau grup Function Library ribbon Formulas. Jika Autosum diklik langsung, fungsi yang diaktifkan adalah fungsi Sum. Untuk memilih fungsi yang lain, klik bagian tombol tersebut yang dapat memunculkan menu. Bandingkan menu tombol Autosum yang terdapat pada ribbon Home dan pada ribbon Formulas seperti gambar berikut.
menu Autosum yang terdapat pada ribbon Formulas
Menu Autosum yang terdapat pada ribbon Formulas
Apa saja kegunaan dari fungsi-fungsi Autosum?
Fungsi statistik dan kegunaannya
Fungsi Autosum Kegunaan
SUM Menjumlah data dalam satu range.
AVERAGE Menghitung nilai rata-rata dalam satu range.
MAX Menghasilkan nilai terbesar dalam saturange.
MIN Menghasilkan nilai terkecil dalam saturange.
COUNT NUMBERS Menghitung jumlah data dalam satu range
Untuk menggunakan fungsi-fungsi autosum, lakukan seleksi terhadap sel yang berada di bawah atau di kanan suatu seri data, kemudian klik tombol autosum atau salah satu item menu tombol tersebut. Perhatikan contoh yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Pada sel A1 hingga A10 terdapat suatu seri data yang menurun dan pada sel A1 hingga E1 terdapat suatu seri data yang mendatar.
Gambar 5.5 Contoh data untuk penggunaan fungsi Autosum
Contoh data untuk penggunaan fungsi Autosum
Untuk menghitung jumlah bilangan dari sel A1 hingga sel A10, lakukan seleksi terhadap sel A11 dan klik tombol Autosum. Secara otomatis Microsoft Excel  akan melakukan seleksi terhadap rangkaian sel A1 hingga A10 untuk dikenakan pada fungsi sum. Pada sel A11 tersebut akan muncul formula
=SUM(A1:A10)
Pengolahan data angka umumnya melibatkan perhitungan dengan menggunakan fungsi dan formula. Saat mengisi data dalam tabel, Anda tidak perlu menuliskan rumus pada setiap data yang diolah karena Excel menyediakan fasilitas yang dapat mempercepat pekerjaan Anda, yaitu fasilitas Autofill. Dengan menggunakan fasilitas tersebut, Anda tinggal menuliskan rumus sekali saja di posisi awal kolom yang perlu diisi. Setelah itu, Anda tinggal melakukan drag dan drop fill handle pada sel rumus, maka data yang ada akan diproses sesuai dengan rumus yang ditentukan. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat mencoba contoh di bawah ini.
Contoh:
Berikut ini disajikan laporan jumlah pembangunan rumah oleh PT. Graha Multi Indah sebuah perusahaan kontraktor perumahan pada tahun 2001 sampai 2008. Tentukan jumlah rumah yang telah dibangun, rata-rata, nilai tertinggi, dan nilai terendah dari data tersebut dengan fungsi statistik!
Penyelesaian:
a. Untuk menentukan jumlah pembangunan rumah pada tahun 2001 sampai 2008, klik sel F7. Pilih menu Formulas, kemudian pilih submenu Autosum lalu klik Sum. Pada sel F7 akan muncul fungsi =SUM(A7:E7), kemudian tekan enter. Jumlah pembangunan rumah akan muncul pada sel F7.
sel F7.
SUM(A7:E7),
b. Klik pojok kanan bawah sel F7, kemudian tarik ke bawah sampai sel F14. Secara otomatis, jumlah pembangunan rumah pada tahun 2002 sampai 2008 akan muncul.
tahun 2002 sampai 2008 akan muncul.
c. Untuk menentukan jumlah masing-masing tipe rumah dari tahun 2001 sampai 2008, pilihlah sel B15 kemudian ulangi langkah-langkah menentukan jumlah data seperti no. 1 dan 2.
d. Data statistik berupa rata-rata dapat ditentukan dengan memilih menu formulas, kemudian klik Average pada submenu Autosum.
e. Data statistik berupa nilai tertinggi dapat ditentukan dengan memilih menu formulas, kemudian klik Max pada submenu Autosum.
f. Data statistik berupa nilai terendah dapat ditentukan dengan memilih menu formulas, kemudian klik Min pada submenu Autosum.
g. Setelah semua fungsi statistik sudah dimasukkan pada sel yang sesuai, maka akan muncul hasil berupa tabel sebagai berikut.
semua fungsi statistik sudah dimasukkan
Untuk memberikan gambaran tentang penggunaan fungsi statistik dan matematika, ada baiknya kita memerhatikan latihan berikut. Dalam latihan ini terdapat sebuah daftar nilai siswa di sebuah kelas yang menggunakan kriteria:
Nilai Akhir = 20% Nilai Ulangan 1 + 20% Nilai Ulangan 2 + 60% Nilai Ujian Akhir
Setelah kita berhasil mengetahui Nilai Akhir semua siswa, kita dapat menghitung nilai ata-rata kelas serta mengetahui nilai tertinggi dan nilai terendahnya. Adapun daftar nilai sebelum proses perhitungan dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 5.6 Daftar nilai ulangan siswa kelas XI-3
 Daftar nilai ulangan siswa kelas XI-3
Lembar kerja pada gambar di atas menyajikan informasi nilai ulangan siswa. Lembar kerja tersebut terdiri atas sejumlah kolom yang berisi nomor, nama lengkap, nilai ulangan 1, nilai ulangan 2, nilai ujian semester, dan nilai akhir. Pada bagian bawah daftar nilai terdapat baris yang nantinya akan kita isi dengan nilai rata-rata, nilai maksimum, dan nilai minimum. Setelah semua nama, nilai ulangan, dan ujian kita masukkan, langkah selanjutnya adalah memasukkan beberapa rumus yang kita butuhkan untuk menghitung nilai akhir, nilai rata- rata, nilai maksimum, dan nilai minimum. Adapun rumus yang dimasukkan adalah sebagai berikut.
a. Rumus untuk menghitung “Nilai Akhir”.
1) Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
a) Kliklah sel F5.
b) Ketikkan “=20%*”.
c) Kliklah sel C5.
d) Ketikkan “+20%*”.
e) Kliklah sel D5.
f) Ketikkan “+60%*”.
g) Kliklah sel E5.
h) Tekanlah Enter.
2) Langkah-langkah di atas akan memberikan hasil berupa sebuah nilai pada sel F5 yang merupakan “Nilai Akhir”. Sementara itu, pada baris masukan akan terlihat rumus yang digunakan, yaitu
“=20%*C5+20%*D5+60%*E5”.
=20%*C5+20%*D5+60%*E5
3) Langkah berikutnya, kita perlu mengcopykan rumus “Nilai Akhir” untuk menghitung nilai akhir siswa-siswa lain. Langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut.
a) Klikkan mouse pada sel F5.
b) Lakukan klik kanan.
c) Pilihlah menu Copy.
d) Gunakan mouse untuk memblok F6 sampai F19.
e) Lakukan klik kanan pada daerah yang diblok.
f) Pilihlah menu Paste.
4) Setelah proses copy rumus “Nilai Akhir” selesai, kini semua siswa sudah mempunyai nilai akhir.
b. Rumus untuk menghitung “Nilai Rata-Rata”.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
1) Klikkan mouse pada sel F20.
2) Ketikkan “=AVERAGE(“.
3) Gunakan mouse dan bloklah sel F5 sampai F19.
4) Ketikkan “)”.
5) Tekanlah Enter.
6) Perhatikan sel F20. Setelah langkah-langkah di atas dilakukan, nilai rata-rata kelas dapat dibaca pada sel tersebut. Sementara itu, pada baris masukan akan tampak rumus yang digunakan, yaitu “=AVERAGE(F5:F19)”.
c. Rumus untuk menghitung “Nilai Tertinggi”.
Proses yang dilakukan sangat mirip dengan proses perhitungan nilai rata-rata kelas. Berikut adalah langkah-langkahnya.
1) Klikkan mouse pada sel F21.
2) Ketikkan “=MAX(“.
3) Gunakan mouse. Bloklah sel F5 sampai F19.
4) Ketikkan “)”.
5) Tekanlah Enter.
Langkah-langkah di atas akan menampilkan nilai tertinggi kelas pada sel F21. Sementara itu, pada baris masukan akan tampak rumus yang digunakan, yaitu “=MAX(F5:F19)”.
d. Rumus untuk menghitung “Nilai Terendah”.
Proses yang dilakukan sangat mirip dengan proses perhitungan nilai rata-rata kelas. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) Klikkan mouse pada sel F22.
2) Ketikkan “=MIN(“.
3) Gunakan mouse. Bloklah sel F5 sampai F19.
4) Ketikkan “)”.
5) Tekanlah Enter.
Langkah-langkah di atas akan menampilkan nilai terendah kelas pada sel F22. Sementara itu, pada baris masukan akan tampak rumus yang digunakan, yaitu “=MIN(F5:F19)”.
Gambar 5.7 Hasil perhitungan nilai siswa dalam lembar kerja Microsoft Excel
Hasil perhitungan nilai siswa dalam lembar kerja Microsoft Excel
Hasil akhir dari proses perhitungan tampak pada gambar. Sekarang, semua nilai akhir siswa telah terisi. Nilai rata-rata kelas, nilai maksimum, dan nilai minimum terlihat secara langsung.
 

Penggunaan Fungsi LOOKUP

Fungsi LOOKUP


- Suatu fungsi yang digunakan untuk membaca suatu tabel data
Syntax / Bentuk Rumus Umumnya :
1. VLOOKUP (Lookup_Value,Tabel_Array,Col_Index_Num,Range_Lookup )
-digunakan untuk membaca tabel yang disusun secara Vertikal
2. HLOOKUP (Lookup_Value,Tabel_Array,Row_Index_Num,Range_Lookup )
-digunakan untuk membaca tabel yang disusun secara Horizontal
Penjelasan dari syntax :
Lookup_value : Alamat cell / data yang akan diuji
Tabel_Array : Area dari Tabel data / Tabel Bantu yang diuji
Col_Index_Num /Row_Index_Num : Nomor Urutan kolom Atau Baris yang dibaca dari tabel bantu(Tabel_array)
Range_Lookup : Nilai banding antara tabel bantu dan laporan (isikan saja dngn nilai 0)
Contoh soal :
B
C
D
E
F
3
KODE BARANG
KODE MERK
NAMA BARANG
MERK
HARGA
4
KB
L
=HLOOKUP(B4, $C$10:$E$11,2,0)
=VLOOKUP(C4, $B$15:$C$16,2,0)
=VLOOKUP(D4, $B$21:$D$23,IF( E4=”GENIUS”,2,3),0)
5
MS
G
6
SP
G
7
MS
L
*contoh penulisan rumus: =vlookup(cell yang diuji , blok tabel bantu +F4 , urutan kolom , 0)
* Tombol F4 berfungsi untuk memberikan nilai absolut agar cell / area pengeblokan tidak berubah
TABEL BANTU :
TABEL 1 (data tersusun secara Horizontal )
B
C
D
E
10
KODE
MS
KB
SP
11
BARANG
MOUSE
KEYBOARD
SPEAKER
TABEL 2 (data tersusun secara Vertical )
B
C
14
KODE MERK
MERK
15
L
LOGITECH
16
G
GENIUS
TABEL 3 (data tersusun secara Vertical dan Horizontal )
B
C
D
20
GENIUS
LOGITECH
21
MOUSE
60000
55000
22
SPEAKER
130000
100000
23
KEYBOARD
75000
65000

Penggunaan Fungsi IF pada MS.Excel

 Penggunaan Fungsi IF

Berikut ini adalah fungsi “IF” sederhana dengan sebuah contoh kasus.
Inti dari fungsi if adalah penggunaan logika.
Kasus : Sebuah rumah sakit memiliki 3 kode ruang sebagai berikut :
Kode Ruang Nama Ruang
V01 Mawar
V02 Melati
V03 Kamboja
Maka logikanya adalah :
Jika cell nya bertuliskan = “V02″, maka namanya “Melati”,
Jika cell nya bertuliskan = “V01″, maka namanya “Mawar”,
Jika cell nya bertuliskan = “V03″, maka namanya “Kamboja”
Fungsi If nya :
=IF(B3=”V02″,”Melati”,IF(B3=”V01″,”Mawar”,IF(B3=”V03″,”Kamboja”)))
- Keterangan berwarna Merah adalah tempat Anda menaruh kode tersebut.
Demikianlah, fungsi If sederhana untuk menentukan nama berdasarkan kode, Anda dapat menerapkannya dengan kasus yang berbeda.


Fungsi IF – Untuk Menentukan Besaran Jumlah Tagihan


Sekarang kita akan membahas hal yang sama yaitu fungsi “if” sederhana, namun dengan tujuan dan contoh yang berbeda..
Berikut ini adalah fungsi “IF” sederhana dengan sebuah contoh kasus.
Inti dari fungsi if adalah penggunaan logika.
PENTING!
1. Tanda < artinya : Kurang dari
2. Tanda > artinya : Lebih dari
3. Tanda * artinya : dikali
 Contoh kasus :
Sebuah Rumah Sakit menetapkan bahwa :
Bila menginap (lebih dari) > 2 hari maka : Tarif harus di kalikan 20%
Bila menginap 2 hari maka : Tarif harus di kalikan 10%
Bila menginap (Kurang dari) < 2 hari maka : Tarif harus di kalikan 5%
Maka logikanya adalah :
Jika cell nya (kolom lama menginapnya) lebih dari (>) 2, maka cell tarif dikali 20%
Jika cell nya (kolom lama menginapnya) Sama dengan (=) 2, maka cell tarif dikali 10%
Jika cell nya (kolom lama menginapnya) kurang dari (<) 2, maka cell tarif dikali 5%
Maka, Fungsi IF nya adalah :
=IF(F3>2,E3*20%,IF(F3<2,E3*5%,IF(F3=2,E3*10%)))
- keterangan yang berwarna Merah adalah Cell tempat menaruh lama menginap
- keterangan yang berwarna Biru adalah Cell tempat menaruh Tarif




Pada kasus ini, diaplikasikan dengan ilustrasi sebagai Pajak. Suatu saat mungkin Anda dapat menggantinya dengan gaji, penghasilan dsb.